Manusia ditakdirkan diciptakan sebagai makhluk individual dan sosial, yang berarti manusia memiliki sifat individual yang berbeda-beda dan manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Sifat itu merupakan sifat yang sangat vital dan mendasar sebagai manusia. Sama halnya seperti pendapat yang dikemukakan aristoteles “bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seekor hewan”.
Kehidupan manusia sangatlah kompleks, sang pencipta pun menciptakan kita dengan membekali berbagai sifat, kepandaian, akal, daya kreasi, dan lainnya. Dalam ajarannya pun kita diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya. Dalam salah satu ayatnya yaitu menyebutkan bahwa “Sesungguhnya kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (At-Tiin:4).
Manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna di dunia ini, salah satu pandangan yang saya liat dasarnya manusia banyak memiliki berbagai sifat dasar, baik sifat perusak, pemelihara, pengasih, berpikir dengan pemikirannya, dan banyak lagi yang tidak cukup disebutkan.
Pandangan itu dilihat dari sudut pandang untuk sifat pribadi, dan sebagai manusia kita tidak akan lepas dari sifat sosial. Kita sebagai manusia pasti membutuhkan manusia lain, itu merupakan kebutuhan bukan keinginan. Kita butuh manusia lain untuk berinteraksi, untuk saling membantu, membentuk pribadi, dan lainnya.
Dalam ilmu eksakta manusia merupakan kumpulan partikel-partikel atom yang membentuk jaringan (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan-kumpulan sistem fisik yang saling terkait (ilmu fisika). Manusia merupakan makhluk dari golongan mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang selalu memperhitungkan (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri (ilmu sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya (ilmu filsafat).
Jadi secara garis besarnya manusia, adalah makhluk yang sempurna tetapi membutuhkan lingkungan untuk membentuk dirinya.
Manusia diciptakan juga dari berbagai unsur yang membangunnya, untuk contohnya kita lihat dari 2 pandangan sebagai acuan :
- Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
- Jasad, badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat, mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
- Daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs, kesadaran tentang diri sendiri.
- Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur :
- Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id tidak berhubungan dengan dunia luar diri tetapi terkait dengan struktur kepribadian lain yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting id dengan dunia luar. Id di atur oleh prinsip kesenangan.
- Ego, disebut sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energy id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas.
- Superego, superego terbentuk dari lingkungan eksternal, dibandingkan dengan id dan ego yang berkembang secara internal dalam individu. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima dari ego lain yang mempunyai otoritas atau penting di dalam lingkungan luar diri.
Dalam menjalani kehidupannya manusia tidak akan lepas dari hakekat-hakekat yang di berikan Tuhan. Hakekat merupakan sifat dasar manusia yang sangat dibutuhkan individu tersebut, bisa disebut juga arti dan hak sebagai manusia di dunia ini. Contohnya :
- Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai kesatuan yang utuh.
- Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dibandingkan makhluk lainnya.
- Makhluk biokultural, makhluk hayati yang budayawi.
- Makhluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya manusia dan kebudayaan adalah hal yang berhubungan sangat erat. Kebudayaan tidak akan ada jika tidak ada pemikiran, tingkah laku, serta kebiasaan manusia. Kebudayaan itu juga berguna untuk membentuk kepribadian manusia, sehingga memiliki hubungan timbal balik antara keduanya dan merupakan satu keatuan. Fungsi lain budaya dan hubungannya dengan manusia adalah sebagai alat pengirim pesan dan nilai-nilai dari pendahulunya kepada penerusnya yang berisi mengenai :
- Sistem pengetahuan
- Nilai
- Pandangan hidup
Chandrawija's Blog 